8 Gagdet Canggih Ini Harus Berakhir Tragis Lantaran Dianggap Tidak Laku

Tiap tahun pasti selalu ada saja gagdet baru nan menarik yang diluncurkan ke pasaran. Entah mengusung fitur baru atau teknologi canggih terkini, hampir selalu ada gadget menarik yang diluncurkan tiap tahunnya oleh pabrikan teknologi kenamaan dunia seperti HP atau Apple.

Namun, ibarat tiada gading yang tak retak, meski sudah mengusung fitur canggih terkini ada saja lho gadget yang sayangnya gak diminati alias gak laku di pasaran. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini kami beberkan delapan gadget yang sebenarnya canggih tapi sayang nasib akhirnya tragis. Check this out!

1. Apple Newton

Jauh sebelum iPhone hadir, Apple pernah memproduksi sebuah gadget bernama Newton pada tahun 1993. Meski cukup keren, sayang Newton gak laku di pasaran bahkan jadi bahan lelucon kala itu. Alasannya, karena fitur aneh yang diusung Newton.

Ya, dengan harga yang cukup mahal nyatanya Newton fitur andalan Newton yakni mengenali dan mengubah tulisan tangan menjadi sebuah kalimat digital kurang diminati kala itu. Banyak orang kala itu gak percaya dengan kemampuan si Newton ini dan menganggapnya sebagai lelucon dan produk paling buruk yang pernah dibuat Apple.

2. Nintendo Virtual Boy

Mungkin jika gadget buatan Nintendo ini diluncurkan saat ini bisa jadi laris manis. Sayang, gadget bernama Virtual Boy ini diluncurkan pada 1995 di mana teknologi pendukung virtual reality belum sebanyak dan selengkap sekarang.

Karena alasan pasar belum siap dan teknologi yang digunakan di dalam gadget satu ini bisa dibilang standar, akhirnya gak laku deh Nintendo Boy Virtual ini di pasaran. Nintendo kabarnya hanya bisa menjual gadget ini di bawah angka 1 juta unit saja. Rugi bandar gan!

3. Microsoft Zune

Bentuk dan fungsinya yang mirip iPod menjadi angin segar bagi para pengguna yang gak sanggup beli gagdet pemutar musik milik Apple itu. Soalnya, harganya memang jauh lebih murah sih. Namun, namanya sudah kalah pamor mau semurah dan secanggih apa pun Microsoft Zune tetap saja gak bisa sepopuler iPad. Dan pada akhirnya bikin Microsoft Zune ditarik dari pasaran sesaat setelah resmi dirilis pada 2006.

4. Mobile ESPN

Saluran televisi khusus olahraga, ESPN pernah mencoba peruntungan dengan meluncurkan ponsel di tahun 2006. Di ponsel itu, ESPN menawarkan fitur yang pasti disukai sama penggemar olahraga dunia. Soalnya, ESPN memang menawarkan konten eksklusif ESPN di dalam ponsel.

Sayang, karena harganya yang terlalu mahal yakni 400 dolar AS atau setara 5,4 jutaan rupiah, ponsel satu ini pun gak laku di pasaran Amerika.

5. JooJoo

Berniat menyaingi iPad, muncullah tablet serupa iPad bernama JooJoo. Gadget satu ini diklaim serupa baik dari desain maupun kinerja dengan iPad. Namun sayang, banderol harganya terlalu mahal sih untuk ukuran tablet yakni 499 dolar AS atau setara 6,7 jutaan rupiah.

Karena gak laku alias kurang diminati, tepat setahun setelah diluncurkan pada tahun 2009 JooJoo ditarik dari pasaran.

6. The Nook

Kalau gadget yang satu ini kabarnya diluncurkan pada 2009 untuk tujuan menandingi Kindle, e-reader buatan Amazon yang sudah lebih punya nama dulu. Sayang, karena harganya kemahalan untuk ukuran e-reader yakni sekitar 2,7 jutaan rupiah, jadinya The Nook gak laku dan resmi ditarik beberapa bulan setelah diluncurkan.

7. HP Touchpad

Dianggap sebagai saingan iPad, tablet pertama buatan HP ini nyatanya gak laku di jual di pasaran. Alasannya, tablet ini dilaporkan harganya mahal tapi spesifikasinya kurang mumpuni.

8. Samsung Galaxy Note 7

Gadget canggih satu ini bisa dibilang yang nasibnya paling tragis diantara gadget lainnya. Pasalnya, beberapa bulan setelah diluncurkan malah harus ditarik dan dihentikan penjualannya.

Alasannya, karena baterai dari Galaxy Note 7 ini kerap meledak walau sudah diperbaiki. Ketimbang menelan banyak korban lagi, akhirnya Samsung pun dilaporkan menghentikan dan menarik semua Galaxy Note 7 yang sudah terlanjur dipasarkan. Termasuk, Galaxy Note 7 yang sudah terlanjur di beli oleh konsumen.

Tragis banget ya nasib gadget-gadget canggih ini?

sumber : idntimes.com